KERAJINAN KERAMIK & GERABAH
Desa Kasongan memang identik dengan keramik dan gerabah, dan
merupakan sentra industri kerajinan keramik/gerabah paling besar di Yogyakarta.
Sebagian besar penduduknya memang bermata pencaharian sebagai pengrajin keramik
dan telah menghasilkan berbagai macam produk mulai dari dari guci, jambangan,
vas bunga, patung loro blonyo, patung hewan, tempat lilin, souvenir-souvenir
kecil untuk pernikahan dan sebagainya. Pangsa pasar produk keramik Kasongan
sebagian besar di luar negeri, antara lain ke Malaysia, Singapura, Korea,
Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dll. Dalam perkembangannya Desa Kasongan,
yang dulu menjadi tempat produksi, kini berkembang menjadi Desa Wisata dan
sebagai tempat pemasaran setelah berdiri kios-kios
Sentuhan Desain Modern Sejak tahun 1971-1972, Desa Wisata
Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo (seorang seniman besar
Yogyakarta) membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina
masyarakatnya yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan
seni dan komersil bagi desain kerajinan gerabah sehingga gerabah yang
dihasilkan tidak menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, namun dapat
memberikan nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Keramik Kasongan
dikomersilkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980an. Saat
ini Kasongan mungkin lebih terkenal dibandingkan nama Desa-nya, yaitu
Bangunjiwo. Disini kita dapat menemukan sentra kerajinan gerabah, yang
menghasilkan ratusan bahkan ribuan keramik dengan berbagai jenis, bentuk dan
ukuran. Dimotori oleh lebih dari 300 pengrajin,yang menyerap seribu lebih
tenaga kerja membuat sentra kerajinan ini mampu menembus pasar gerabah
internasional. Showroom yang berjajar rapi di kanan-kiri jalan, dipadukan
dengan workshop para pengrajin, dimana kita dapat ikut langsung membuat
keramik, dan festival seni Kasongan yang rutin diadakan setiap tahunnya,
membuat Kasongan menjadi sebuah wisata kerajinan yang berkesan bagi siapapun
yang mengunjunginya